14 Mei 2011

Rumah Nenek Obama Dijaga Ketat



NAIROBI – Pemerintah Kenya memperketat penjagaan di sekitar rumah nenek tiri Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, sehubungan tewasnya Osama bin Laden. Penjagaan dilakukan karena ada kekhawatiran ancaman keamanan terhadap keluarga orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut.
“Dengan munculnya tantangan keamanan termasuk ancaman teror,saya bisa konfirmasikan bahwa kami memutuskan untuk meningkatkan keamanan di rumah Mama Sarah,” ujar administrator regional Francis Mutie, yang menggunakan nama populer bagi nenek tiri Obama yang tinggal di kawasan barat Kenya. Belum ada ancaman langsung terhadap keluarga itu. Namun, Kenya sudah berada pada kesiapsiagaan tinggi terkait peringatan dari pengikut Al-Qaeda setelah Osama tewas di tangan pasukan elite Angkatan Laut AS (Navy Seals) pada 2 Mei di Pakistan.

“Seluruh pengunjung yang hendak masuk rumah itu akan diperiksa secara menyeluruh. Mereka akan menjalani pemeriksaan sebelum mereka diizinkan masuk rumah,” tutur Mutie, dikutip AFP.“Semua orang, bahkan kerabat,harus bekerja sama untuk memudahkan tugas personel keamanan.Selain itu,kami juga memberikan keamanan lebih ketat, dalam arti untuk memberikan pengawalan bagi Mama Sarah.”

Rumah Sarah Obama sudah dijaga ketat sejak cucu tirinya itu terpilih sebagai presiden pada 2008. Sarah adalah istri ketiga kakek Obama, Hussein Onyango Obama. Meski tidak punya hubungan darah langsung, Obama sering menyebut Sarah sebagai neneknya. Banyak orang Kenya membanggakan Obama, yang pemilunya memicu keriaan besar di negara itu dan menganggap Presiden AS itu sebagai salah satu bagian dari mereka.

Pada 2009, pemerintah Kenya secara resmi mendaftarkan Desa Kogelo—yang ditinggali Sarah Obama—dan terletak di perbatasan dengan Uganda, sebagai situs warisan nasional yang dilindungi sebagai usaha untuk meningkatkan pariwisata. Ancaman balas dendam Al- Qaeda dianggap serius bagi Kenya yang pada 1998 ditargetkan menjadi sasaran teroris.

Pada saat itu, elemen kelompok radikal mengebom kedutaan besar AS di Nairobi dan menewaskan 213 orang, termasuk 12 warga Amerika. Sementara 11 lainnya tewas hampir bersamaan ketika Kedutaan Besar AS di Dar es Salaam di Tanzania juga dibom. Pada Rabu (11/5), pemberontak Shebab Somalia yang terinspirasi Al-Qaeda bertekad membalas dendam atas kematian Osama dalam waktu deka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar